Header Ads


Wacana Dialog Problem Papua Hanya Sandiwara

                                  

Oleh: Damoye Nor

Ilustrasi wacana dialog Papua- Apa solusi wicara untuk membicarakan atau mendiskusikan tentang persoalan Papua. Setiap kali dialog tidak ada solusi, katanya mau " Mencari Jalan Terbaik Papua" tetapi kekerasan-kekerasan terus meningkat seperti: Orang Asli Papua (OAP) terus dibunuh tanpa henti, kekekayaan alam Papua terus dirampas dan dibawa kabur. Maka, kami rakyat Papua yang tersisa penuh tanda tanya dengan realita atas tanahnya sendiri.
 
Tetapi kami rakyat Papua tidak mengkhawatir terhadap kegagalannya pemerintah menanggani problem Papua karena kami yakin bahwa kebenaran adalah ajaran Tuhan dan Yesus sendiri berkata "Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup". Maka itu, kami berkomitmen untuk berjuang mendasari berdoa dan dalam doa menuntut keadilan dari Tuhan untuk mengangkat yang lemah dan tak berdaya. Sebab keadilan di dunia tak rasa kasih ada hanya ketidakadilan dan kendati Tuhan pun seluruh dunia menyangkal dia.

 
Wacana dialog damai juga menganggap bahwa sekedar untuk meramaikan pesta dan sekedar operasi. Padahal membicarakan soal nyawa manusia yang dibunuh secara brutal di Papua dan dibelahan dunia lainnya. Siapa sih sebenarnya penegakan keadilan dimuka bumi ini, semua orang membenci ketika suara lantang mengeluarkan demi kebebasan dari kejahatan.

 
Rakyat Papua hidup seperti keadaan primitif dan mengalami luka lama dan mendalam. Aneh selebihi anehnya adalah kepala negara berdansa seenaknya tanpa memedulikan Hak Asasi Manusia (HAM) dan sekelompok manusia yang memaparkan aspirasinya buang dan dibakar. Apa saja atau semau kita bebas lakukan tanpa memikirkan orang lain tetapi hati-hatilah hukum karma menunggu kita.

 
Berapa kali wacana dialog tentang problem Papua gagal total, kami rakyat Papua menganggap bahwa hanya sandiwara dimainkan oleh para elit-elit atau politikus tertentu dari sesama Papua demi mengejar nama baik di pemeintah pusat sana. Himbauan kalau maksud anda seperti penulis ditulis diatas, mohon jangan mengatasnamakan mewakili rakyat Papua dan jangan mengambil topik pembahas tentang Papua demi menjaga stabilitas perjuangan rakyat Papua. (Coretan 7 yang lalu)

 

Penulis adalah Seorang Pemuda Asli Papua

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.