Header Ads


Papua Menjadi tempat Incaran Dunia dan Ini Fakta-Faktanya.


Memandangi semua fakta-fakta selama ini, dapat saya simpulkan bahwa motivasi utama orang ‘amber’ ke Papua adalah dalam rangka mengadu nasib seraya mendukung kepentingan nasional Indonesia melalui penguasaan wilayah Papua secara politik, ekonomi dan SDA sambil mematikan identitas kebudayaan dan sosialnya. Tidak salah jika banyak orang Papua memahami dirinya sedang dijajah (dikolonialisasi) oleh Pemerintah dan bangsa Indonesia.

Banyak harta kekayaan istimewa tersimpan dalam perut bumi maupun diluar bumi sehingga perebutan besar-besaran sehingga mengambil turun serta paksaan lalu dibawa kabur, entah dimana tidak tahu.

Bagi orang melayu Indonesia, Papua kekayaan alam yang berlimpah, pemiliknya sedikit dan masih terbelakang. Pemerintah pusat melalui Dana Otsus menjadi faktor utama untuk orang luar datang mengambil dan tinggal di sini.

Bukan itu saja, berbagai cara yang dipakai pemerintah pusat melalui pemda Papua dengan cara amat cerdik lagi pandai. Seperti Pemekaran-pemekaran dan Daerah Otonomi Baru [DOB] demi memelihara NKRI di Tanah Papua.

Herannya, sesama orang asli Papua berhati Indonesia [menghianati] padahal harta kekayaan miliknya dirampas secara paksa/ilegal dan di nikmati orang lain. Terutama Pemerintah Papua, “sadar kah tidak” karena tujuan Indonesia, agar orang asli Papua [OAP] itu tenang bila membanjiri program-program, dana-dana dan tidak macam-macam, rahasia tersembunyi mereka adalah agar orang asli Papua punah habis dan menguasai bumi cendrawasih. terlihat jelas.

Disisi agama, ketika pewarta menyampaikan firman Allah, kebenaran Tuhan mereka diaggap sebagai pemberontak dan ditodong senjata. Sebenarnya mereka sebagai alat pemadam kebakaran ketika orang Papua hendak menyatakan identitas ke Papuan mereka lewat ekspresi-ekspresi budaya dan ideologinya.

Anehnya adalah ketika orang Papua yang seiman bahkan se-gereja dibunuh atau ditangkap tidak pernah ada satupun solidaritas kemanusiaan yang terbentuk dari para pendatang untuk menyuarakan keadilan dan penegakan hukum bagi korban. Ini realitas yang naif tapi nyata

Barangkali manusia Papua itu ibarat binatang yang harus dimusuhi, dicurigai, dibenci, dicemooh, dan berbagai stigma negatif. Seperti seketika Persipura Jayapura [Mutiara Hitam] berlaga dilapangan hijau seringkali dihina, rasisme terhadap Mahasiswa Papua seluruh kota studi di Indonesia.Nyata kami rasakan, alami, dengar, dan lihat.

Banyak negara-negara asing juga hanya membutuhkan isi kekayaan Alam kami tidak peduli sama Rakyatnya. Hasil bumi Papua mereka yang nikmati dan tidak pernah membuka suara, terhadap pelanggaran HAM yang selama ini berturut-turut terjadi bahkan sampai saat ini pun masih berlanjut . Dimana hati nurani, saat mereka berdarah? Ataukah hanya diperebutkan sumber daya alam [SDA] Papua. Mereka tidak pusing dan tidak peduli dengan Manusia Papua. Hanya membutuhkan kenikmatan dunia. Fakta di Mata Dunia

Memandangi fakta-fakta yang terbungkam dibalik kerasnya kebenaran, Sesuai prediksi-prediksi data BPJS angka kematian penduduk Orang Asli Papua setiap tahun terus meningkatkan daripada angka kelahiran. Menurut saya, pada tahun 2019 ini, jauh tak terjangkau kematian orang asli Papua dari tahun-tahun lalu, penyebab kematian terlalu tinggi adalah kekerasan TNI-Polri, barang-barang suntikan beracun di kios, juga berbagai cara yang amat cerdik lagi pandai.

Kenapa Papua dijadikan tempat anda berlomba mengejar jabatan, nama baik, dan nasib sendiri. Bagi rampas harta, rakyat Papua tidak dilarang tetapi rakyat yang tersisa sangat cemas dan mengcemaskan adalah mengapa Manusia Papua dianggap seperti hewan buruan bagi Indonesia. Disini saya tidak sebut seluruh Indonesia karena ada beberapa Aktivis peduli HAM, ada yang berniat baik sama Orang Asli Papua.

Memang bagi mereka ini ”Manusia”. Mengapa saya sebut Manusia? Karena tugas dan kewajiban umat beriman adalah melibatkan diri dalam pembelaan hak asasi manusia [HAM] khususnya diperjuangkan dalam pembelaan kaum tertindas oleh bangsa-bangsa mencari kemerdekaan. semua perjuangan itu merupakan langkah-langkah kemanusiaan demi membebaskan manusia yang malang dan miskin.

Sudah jelas Papua adalah masa depan bangsa Indonesia, bahkan masa depan Amerika, Australia, dan negara-negara dunia pertama. Fakta yang terlihat jelas di mata dunia, harta kekayaan pun menjamin dunia tetapi sayangnya, kemiskinan bagi pemiliknya meningkat lagi kemiskinan urutan pertama di dunia adalah di Papua. Fakta yang dirasakan dan dialami Warga Papua [WP].


Oleh: Damoye Nor
Dari Wilayah Meepago

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.