Papua Berduka! Jakarta Berpesta
Oleh:
Yosea Douw
Opini- Pesta istimewa indonesia adalah penyelenggara
pemilukada di tingkat pusat, daerah dan kabupaten kota. Mekanisme pesta pemilu, jakarta hendak memiliki agenda terpenting
untuk memanfaatkan dimana terget mereka harus melayang nyawa manusia di
negerinya. Hal tersebut hampir semua syarakat jelata menyangga dimeja duka.
Hari ini masyarakat
Papua sedang krisis jelang pemilu
Pertama menjelang pemilu, ulah pemerintah indonesia melalui
invektor tertentu beroperasi ilegal login untuk merusak bumi tanah papua atau
dapur dunia. Penyebab ilegal login terjadi bencana alam dimana mana terutama
di tanah tabi sentani sejak beberapa waktu lalu. Sementara itu bencana tersebut
dikatakan akibar ulah masyarakat, namun pernyataan ini tidak logis, kerena
kenyataannya ada beberapa perusahaan kayu sedang beroperasi disepanjang badan
kali di gunung Cykloop.
Kemudian dinas BNPB mungkin mengklaim untuk membangun
asosiasi dianatarnya. itulah tugas utama republik ini. Justru dalam fenomena
musibah alam, capres cawapres berjani akan merekondisi, tetapi janji itu
menjadi sebuah janji diatas janji seperti dulu sampai saat ini belum tuntaskan.
Semua ungkapan janji tersirna palsu, tetapi mengapa
masyarakat masih tekat melibatkan diri pada penipu itu...? Simak merenung, agar
kedepan tidak dapat teramcam di tipu.
Masalah berikut
adalah peristiwa pengunsihan masyarakat kabupaten Ndugama provinsi Papua.
Terjadi di depan mata publik dan di kemukan oleh
berbagai media masa indenpenden yaitu ribuan warga nduga pengunsi dari
negerinya sendiri ke hutan dan daerah tetangga lain di tanah Papua Petinggi pimpinan
provinsi Papua dalam hal gubernur dan ketua DPRP serta pimpinan lai melalui
sidang istimewa jatuhkan pernyataan sikap menarik pasukan TNI/PORLI dari Nduga. Tetapi TNI/PORLI
Indonesia dan kepala negara tidak tanggapi pernyataan itu. Sementara mengaduh sikap
masing masing, masyarakat nduga semakin berdapat beruk merusak kehudupan sebagai
merantau dinegerinya sindiri.
Didalamnya anak sekolah terancam pemdidikan sampai tidak
ikut UN 2019. ini termasuk membunuh karakter pendidikan generasi Papua.
Demikian pula masyarakat juga dapat menyerang panyakit nyeri sendi pada tulang dan
sakit lainnya.
Paradikma perbandingan antara bencana alam di
sentani dan masalah pengunsian warga Nduga adalah pemerintah pusat sampai ke pemerintah
daerah tidak peduli dengan warga nduga sehingga terdampar di hutan brantara.
Pemerintah lebih antosias hanya bencana banda di sentani. Apa perbedaannya
padahal sama sama masyarakat papua indonesia.
Dengan kenyataan watak kelam negara ini, masyarakat
nduga tidak mengapa, karena itu upaya dasar negara. Ditanya juga karena tugas dan tanggung jawab negara untuk mengayomi
masyarakat tetapi tidak terbukti, sehingga semuanya dinyatakan gagal, maka
pasrah kepada sang klalik.
Itulah terbukti, Papua Menangis! Jakarta Berpesta
Warga ndugama bertahan hidup karena berbagai ormas
ormas kemanusiaan terus bereaksi menyumbang berbagai bantuan disana. Sementara
pihak berwenang membuta tuli sampi tidak merasa peduli masyarakat nduga. Apabila
tidak ada ormas ormas kemanusiaan, maka banyak nyawa melayang disana.
Pilu tangisan negeri papua terus melanda dan belum
brakhir nan berduka lagi legislator pendamaian Papua Pastor Neles Tebai Pr,
kepergian membawah kerinduan sosok uskup keuskupan jayapura. Upacara pemilu
2019 mengklabuikan duka gereja, duka tanah tabi dan duka warga nduga adalah
duka tanah Papua beserta masyarakat Papua. Semena mena masyarakat OAP hampir
mati matian ditengah luka hati belum pulih. Secara pribadi saya berduka sehingga
tidak peduli dengan pesta demokrasi yang berlansung hari ini.
Hari ini lagipula berdiam diri menuangkan perih ku
dalam tulisan, dari pada sibuk berperang ikut pemilu sambil menetes air yang
lagi hati masih berduka. Oleh sebab itu, alangkah baiknya mengelolah kebun di
tanah kita dari pada kita mengeksekusikan kebun negara.
Penulis adalah mahasiswa UNIPA yang tinggal di Papua
Barat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar