Generasi Emas Papua Wajib Baca Buku & Menulis
1. Pesan dari Bapak Socrates Socratez Yoman
Generasi EMAS anak muda PAPUA maju terus. Banyak orang pintar tapi menjadi penulis itu terbatas. Banyak baca adalah syarat utama seorang penulis:
2. Analisis Pesan diatas:
1. Berdasarkan pesan beliau diatas saya menganalisis & memahami isi pesan diatas ternyata.
Isi dari pesan diatas di lihat simpel & sederhana namun, kita membaca demi kata demi. Sungguh benar-benar membakar jiwa seorang penulis, mendorong anak-anak muda Papua untuk maju mengikuti jejaknya, memitivasi untuk generasi EMAS Papua untuk berfikir lebih luas, menginspirasi Generasi EMAS papua untuk pemikir-pemikir akal sehat, menunjukkan jalan untuk menjadi seorang penulis yang handal, dan Generasi EMAS Papua jangan berfikir untuk hari ini tetapi maju melangkah untuk menguncangkan belenggu yang sedang di rasakan oleh Bangsa Papua ini.
2.Pepata mengatakan bahwa "KATA-KATA mu ADALAH KUALITAS DIRI MU".
Suatu malam saya di kejutkan dengan pesan siangat dari salah satu; Pemimpin di negeri ini yang selalu menunjukan diri sebagai pahlawan melalui Buku-buku & Artikelnya mengungkapkan isi hati umat tertindas di saat umat di hina, di caci maki, di bunuh, di perkosa, di anijaya dan di rampas haknya. Hanya beliau yang jadi super Hero.
Dalam 5 menit kami berdiakusi tentang masa depan Generasi EMAS Papua bagaimana memiliki kecerdasan untuk menggambarkan tentang masa depan Papua & mentuangkan kedalam karya & buku-buku sama seperti beliau Supaya generasi penerus jangan buta huruf sama seperti nenek moyang kita.
Sungguh malam itu saya mersa saya ada bersama dengan salah satu pahlawan dunia ini siapa yang tidak tahu yaitu; (Martin Luther King)
Kata-kata & motivasi beluau ini mencerminkan kualitas seorang pemimpin yang memiliki INTEGRITAS, AKUNTABILITAS, & KREDIBELITAS. Kalau saya menggambarkan dengan istilah sebab ketiga istilah diatas mengisi arti mendalam.
Beliau juga memiliki karakteristik kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin-pemimpin dunia dimana dalam kepemimpinannya mengkuncang dunia dalam perkataan, perbuatan, & keputusan-keputusan yang BIJAKSANA.
Beliau benar-benar menerapkan & mengimplementasikan apa yang di lakukan oleh (TUHAN YESUS KRISTUS) Dengan prinsip bahwa:
"Saya lebih TERHORMAT di hina, di ludahi, di olok-olok, di jauhin dari kawan dekat, di benci, dan mengambil nyawa saya sekalipun saya tidak takut mati. Sebab saya ada di posisi yang benar dimana saya membela KEBENARAN".
Saya bertanya :Bapa (Yoman) apa tidak taku mati atau tidak takut sama penjaya?
Jawab Bapak (Yoman). Takut siapa? Anak Di dunia ini tidak ada yang kita takutkan kecuali TUHAN PENCIPTA LANGIT DAN BUMI. Sebab Dialah yang memengang otoritas manusia di dunia ini, Dialah pemilik Nyawa ku, dan DIA yang berkuasa atas hidup mu anak.
Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa; Bapak (Socrates S Yoman)
1. Memiliki prinsip hidup yang kokoh
2. Memiliki Pengetahuan yang lebih luas
3. Memiliki Pengertian & pemahaman tak terbandingkan dengan orang yang tak mau belajar. Belaiu banyak baca dan mengartikan kata demi kata dengan pemahaman yang bermakna & berarti buat para pembaca & pendengar.
4. Memiliki KEBIJAKSANAAN yang luar biasa yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk lalu mengambil KEPUTUSAN SEJATI.
5. Pemimpin KARISMATIK di Bangsa ini
6. Memiliki WIBAWA yang begitu ajaib sehingga di saat beliau tampil & berkata-kata menunjukan diri sebagai pemimpin sejati
7. Memiliki KARAKTER KRISTUS sesungguhnya, di lihat dari berbagai hal belaiu menentang keras di saat YA-YA di saat TIDAK- TIDAK sama seperti TUHAN YESUS Lakukan 2000 Tahun lalu.
8. Beliau memiliki VISI & MISI Besar untuk Bagsa Papua ini dan beliau selau mempresentasikan VISI dan MISI itu melalui berbagai sumber.
9. Beliau memiliki petunjuk yang (Tongkat stafet) kepemimpinan untuk bangsa ini, rahasia bagsa ini beliau sangat memahami, dan apa yang terjadi ESOK beliau tahu dan sedang MENUBUATKAN untuk anak Cucu negeri ini.
10. Beliau terdaftar dalam Penulis terbanyak di bagsa papu berdasarkan dengan refrensi ini.
1. Rakyat Papua Bukan Separatis, dicetak 2000.
2. Pintu Menuju Papua Merdeka, dicetak 3.000.
3. PEPERA 1969 Tidak Demokratis, dicetak 3.000.
4. Orang Papua Bukan OPM, Separatis dan Makar, dicetak 3.000.
5. Suara Gereja Bagi Umat Tertindas, dicetak 3.000.
6. Suara Bagi Kaum Tak Bersuara, dicerak 3.000.
7. Pemusnahan Etnis Melanesia, dicetak 9.000 (sembilan ribu).
8. Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri, dicetak 3.000.
9. West Papua Persoalan Internasional, dicetak 3.000.
10. OPM (Otonomi, Pemekaran dan Merdeka), dicetak 3.000.
11. Integrasi Papua Belum Selesai, dicetak 3.000.
12. Apakah Indonesia Menduduki dan Menjajah Papua? dicetak 3.000
13. Mengapa Orang Kristen Percaya Yesus? dicetak 2.000.
14. Saya Bukan Bangsa Budak, dicetak 3.000.
15. Kami Berdiri Di Sini, dicetak 3.000. Buku ini 2.500 buku dibagi gratis di Jawa.
16. Suara Gembala Menentang Kejahatan Kemanusiaan di Tanah Papua, dicetak 3.000.
17. Gereja dan Politik di Papua Barat, dicetak 3.000.
18. Otomomi Khusus Papua Gagal, dicetak 5.000 buku.
19. Yulce W.Enembe: Perempuan Inspirasional, dicetak 6.000.
20. Di Sini Aku Berdiri: Sebuah Perenungan tentang Kelahiran, Kematian, dan Kebangkitan Yesus, dicetak 3.000
21. Yesus Sang Guru Agung, dicetak 3.000.
22. Mereka yang Melayani Dengan Kasih dicetak 3.000.
23. Tebing Terjal Perdamaian di Tanah Papua.
24. Konflik di Puncak Jaya: OPM Atau Proyek?
25. Melawan Rasisme dan Stigma di Papua. Ini buku terbaru terbit Jamuari 2020 dan dicetak 5.000 buah.
4. Kesimpulan:
Tugas seorang pemimpin adalah Mempersiapkan penerus perjuangannya.
Bagi sebagian orang, berada dalam posisi sebagai pemimpin adalah sebuah kenikmatan. Mendapatkan berbagai fasilitas ,duduk di barisan terdepan dalam setiap acara, mendapat penghormatan dari banyak orang, dapat memrerintah dan meminta apa saja, dan masih banyak kenikmatan yang dapat diperoleh seorang pemimpin. Tetapi sayangnya semua itu seringkali membuat seorang pemimpin lupa bahwa suatu saat dia harus melepaskan posisi kepemimpinan tersebut.
Kepemimpinan itu suatu saat akan berakhir. Apakah itu karena masa waktu kepemimpinan yang dibatasi oleh aturan apakah itu karena kemampuan fisik yang tidak memungkinkan atau hal-hal yang membatasi baik dari dalam maupun dari luar pemimpin tersebit.
Sejarah mencatat bahwa acap kali seorang pemimpin yang hebat gagal menutup masa kepemimpinannya dengan baik karena gagal melakukan suksesi. Hal ini bisa terjadi karena ia tidak mempersiapkan penerusnya dengan baik atau malah lupa bahwa suatu hari kepemimpinannya pasti akan berakhir .Akibatnya setelah ia pension atau meninggal, atau dia tidak ada karyanya seakan-akan menguap begitu saja karena penerusnya tidak mampu meneruskan.
Itu sebabnya jika hari ini kita sedang menjadi pemimpin, baik itu di organisasi, lembaga dan segalah profesi lainnya kita harus ingat bahwa suatu hari kepemimpinan ini harus diserahkan kepada generasi penerus. Karena itu, adalah penting untuk mempersiapkan mereka, baik melalui pelatihan dan kesempatan maupun nasihat-nasihat. Supaya ketika saatnya tiba, mereka siap. Selain itu, kita perlu memastikan bahwa ketika suksesi itu terjadi, legitimasi(keabsahan) penerus kita jelas, supaya kelak ia tidak perlu menghadapi masalah di seputar hal itu.
"Di bangsa ini banyak orang pintar tetapi belum memiliki kecerdasan untuk menulis. Generasi Emas Papu wajib baca buku banyak dan menulis banyak"
Sunday, April 12, 2020
( Dr Socrates Sofian Yoman)
Penulis Amos Kobak'
Tidak ada komentar
Posting Komentar