Pembunuhan Brutal Di Papua Mendunia tetapi Mengapa Pemerintah Indonesia Membungkam?
Ilustrasi: Paniai Berdarah Peristiwa-peristiwa pembunuhan secara brutal di Papua Mendunia dan West Papua ditetapkan sebagai Daerah konflik urutan ke-empat didunia. Perjuangan Bangsa West Papua mendunia belarti pembunuhan berutal di Papua menyentuh ribuan orang diseluruh dunia. Oleh karena itu, PBB dan Indonesia menerima dan menghormati penyampaikan aspirasi rakyat secara terbuka/publik tetapi nurani bangsa dan bernegara mati tak rasa kemanusiaan, keadilan,kebenaran dan perdamaian dunia pun terbungkam.
Konflik West Papua adalah tugas Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] yang harus diselesaikan tetapi masih dianggap fatamorgana yang belum capai pada puncaknya. Negara Indonesia juga sama saja, sebenarnya Negara Indonesia memberi hak penuh penentuan Nasib bangsa West Papua sesuai dekolonasasi PBB dan UUD 1945 sebab bahwa sesungguhnya Kemerdekaan ialah hak segala bangsa maka penjajahan diatas dunia harus hapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusaiaan dan perikeadilan.
Disini saya mengingat pesan seorang Paus di Vatikan kepada Sekjen PBB bahwa dalam rangka akan adanya pasar bebas, maka untuk segera mengurus administrasi pembebasan negara-negara yang masih dijajah oleh bangsa lain, dan segera habiskan bekas berkas yang sudah masuk dibagian umum PBB agar segera diproses untuk melakukan tindakan selanjutnya dalam sidang umum PBB.
Dengan mengingat Waktu perjuangan Papua Merdeka yang sangat panjang dan telah banyak menelan korban jiwa dilakukan oleh pemerintah indonesia melalui pembunuhan brutal, penculikan, pemerkosaan, pencurian, dan pembunuhan sadis secara sistematis terstruktur dengan cara menyakitkan hati orang Papua. Emosi yang kuat yang sedang membara dalam tubuh manusia Papua namun hari Tuhan belum tiba saatnya untuk melakukan tindakan brutal telah ditimpa.
Pembunuhan-pembunuhan secara brutal sudah merajarelah atau memanas dan ini fakta-fakta pembunuhan brutal di Tanah Papua, Aktor utama adalah anak buah Pemerintah Indonesia [TNI/POLRI]. Operasi-operasi militer melahirkan banyak peristiwa-peristiwa berdarah seperti:
1] Biak Berdarah
2] Wamena Berdarah
3] Wasior Berdarah
4] Paniai Berdarah
5] Dogiyai Berdarah
6] Deiyai Berdarah
Dan hingga saat ini operasi militer sedang berjalan di Nduga, Puncak Jaya serta banyak banyak pelanggaran HAM. Dan satupun belum diselesaikan di meja pengadilan meja kolonial Indonesia.
Ada lagi, pembunuhan terhadap tokoh-tokoh pejuang Kebenaran tanpa kekerasan seperti Ketua PDP, Theys Hilo Eluai yang telah didirikan “Satgas Papua” diseluruh Tanah Papaua, Seniman Musik Mambesak, Arnoid. c AP, dan ada banyak lagi tokoh Agama, tokoh adat yang bersuara kebenaran dan keadilan dibunuh dengan cara amat cerdik. pembunuhan tokoh ini sangat mendunia tapi ya pemerintah terbungkam karena terbiasa dengan kekerasan terus terbungkam. Sungguh hebohnya adalah terbungkam pembunuhan brutal tak pernah diproses berdasarkan hukum yang berlaku.
Nah, disini penulis mau menulis beberapa alasan sesuai pendapat, Ya pasti karena kekayaan alam menjamin dunia sehingga Indonesia takut kembali miskin bila Papua melepaskan dari NKRI, hingga sampi ini Indonesia mempertahankan Papua bagian dari NKRI.
Dari sejarah PEPERA 1969 ini saja, kita orang Papaua mesti menyadari bahwa ada maksud dan tujuan dibalik pencaplokan secara paksa, kita bisa ketahui sesuai realita hari ini, dimana eksploitasi kandungan bumi PAPUA besar-besaran sedang terjadi, perusakan hutan dan pengambilan hasil hutan secara ilegal dan pembunuhan orang asli Papua terus meningkat sebab alasan dan maksud Indonesia, ingin menguasai bumi cendrawasih.
Pemerintah Papua juga salah karena dengan sengaja memelihara NKRI di tanah Papua melalui pemekaran daerah otonomi baru dan berbagai program licik lainnya, sadarkh tidak pemerintah Papua, memang anda bagian dari Pemerintah Indonesia tapi apakah lebih berharga jabatan atau harga diri. ya tentu, “harga diri”.
“Solusinya adalah kembalikan Hak Politik Bangsa Kami Papua Barat yang sudah kalian rebut dengan cara konflik yang yang Berdarah2”.
Cepat dan lambat PAPUA pasti akan Merdeka
Salam PAPUA MERDEKA HARGA MATI
Penulis adalah Anak muda Papua yang kini tingal nabire.
Tidak ada komentar
Posting Komentar