Header Ads


Cinta Seperti Buku


HARI ini adalah mendapatkan kesempatan untuk membaca dan memahami halaman demi halaman karena seseorang telah memberikan sebuah buku, tertutup dan solid. Didalamnya tidak dapat melihat berapa banyak berisi yang tersedia. Mungkin saja bukunya akan segera habis begitu dengan memahami dan melaksanakan. Tapi mungkin juga bukunya cukup tebal pasti makan waktu untuk membaca mahakarya yang berisi sebuah legenda itu.

Mengapa topik diberi ‘Kau seperti buku’ tak perlu bertanya-tanya?

Cinta itu seperti sebuah buku. Ia mempunyai ceritanya sendiri-sendiri. Setiap buku tidak mempunyai cerita yang sama.

Cinta itu seperti sebuah buku, halamannya terbuka. Tulisannya terbaca tetapi belum tentu isinya dipahami bahkan tidak selalu mencerahkan. Cinta seperti sebuah buku, mempunyai banyak teks yang masing-masing terikat oleh sebuah konteks. Jika setiap teks dipisahkan dari konteks, maka cinta bisa kehilangan maknanya.

Cinta seperti buku. Ia dapat membuka wawasan dan menelorkan ide-ide serta gagasan. Tetapi seperti buku juga ia rela dikritisi, dicoret dan diperbaharui.

Sebetulnya tidak ada peraturan yang mengharuskan kau menjadikan sebuah buku. Bahkan kau bisa saja menyimpan dalam laci, bukan belarti melupakan dan membiarkannya untuk sarang tikus. Tetapi, untuk saya memutuskan untuk mempelajari, apa yang anda harus lakukan? Ketika menjalani cinta jarak jauh. Apakah mudah menyerah? Cinta jarak jauh zaman sekarang bukan hal yang gampang. Jarangnya berhubungan akan membuat hubungan akan renggang.

Tapi sebagai penulis opini, saya lebih berkuasa. Mudah bagiku untuk menciptakan suasana teduh dan damai. Bukankah membuat cinta luarbiasa apa pun merupakan hal yang biasa? 

Adua kelas yakni eksekutif dan berdialog dan saya memilih yang eksekutif. Saya memilih tempat duduk nomor 1. Alasannya dua: yang pertama, saya lebih suka duduk sendiri. Saya benar-benar mencintaimu walau jarak berjauhan dan sepanjang jalan saya akan saling berkirim pesan WA denganmu. Jika hari sudah malam, saya akan mengkhayalkan pertemuan denganmu, lalu tidur dengan mimpi yang juga berisi pertemuan denganmu. Kedua, ia agak besar jarak diapit dua benua sehingga kedua belahpihak mudah muncul kecurigaan berlebihan.

Berbicara soal cinta adalah berbicara tentang kemanusiaan, hati dan perasaan seseorang. Bisa dipastikan sesorang tertarik pada lawan jenisnya karena penampilan, kecantikan, kegantengan, sikap, perilaku, dsbnya tetapi bukan dengan hawa nafsu seperti beberapa kekerasan seksualitas, diskrimanasi, rasis serta feodal. Jadi, ‘Cinta itu tumbuh dari hati bukan sekedar fenomena’.

Saya belajar!

Sebuah cintamu yang memberi ibarat sebuah buku. Saya pelajari dan memahami seluruh isi sama artikan dengan mengenal sisi kekurangan dan kelebihan pada dirimu. Sebaliknya begitu! Cinta bukan sebuah opera yang live di suatu tempat untuk mencari sekedar sensas, melainkan ‘Cinta itu tumbuh dari hati’. 

Saya harus dan harus belajar seperti apa yang ada dalam tulisan, Dan cerita macam apa yang akan anda tulis? Cerita tentang keputusan, kebencian, kesengsaraan, kematian dan kekosongan? Ataukah cerita tentang cinta, romantika kehidupan, kelelucon, kegembiraan, perjuangan, semangat, optimisme, harapan dan kebahagiaan?

Saya lebih menarik tulis opini ini. Menurut anda cerita ini, kepuasan sendiri, kepuasan orang lain, atau untuk diri sendiri (egois) dengan cara memuaskan orang lain? Bagaimana anda akan menuliskan cerita anda?

Buku yang setiap hari saya pegang dan selalu ada dalam Noken itu ibarat kamu, tetapi seringkali lupa akan buku lantaran kesibukan. ‘Cinta itu kebenaran’ apakah kau paham kata itu? Kata itu mengingatkan adil dan jujur disetiap waktu bukan penuh dengan berbohong serta berdusta. 

Saya dan kamu adalah cerita dua hati, bukan cerita tiga hati, yang saling memahami, yang saling menghormati, yang saling mencari, dan yang saling menerima. Saya coba menarik kata dari puisi dari hilangnya bait arti dalam ketidakrelaan dan ketiadaanku. Cerita indah terangkai sebatas angan dan khayal, mungkin memberi sekilas ketenangan memadu kasih menghantar altar cinta sejati.

Darimana cinta datang? Bukankah asal kehidupan ini juga karena cinta sang Pencipta alam semesta tercipta cinta-Nya. Setiap takdir dituliskan karena cintaNya pula. Oleh karena itu, saya pinta genggamlah jemariku, lihat yang lesat dari mataku dan mencerabut denyut hati tanpa permisi.

Saya yakin, kau paling mengerti semua yang ada dalam tulisan ini. Tulisan ini bukan tentang menguasai huruf A-Z, bukan tentang buku mahakarya, bukan tentang kecantikan dan kegantengan, tetapi tentang ‘cinta jarak jauh’. Bagimana cara menjaga dan melindung hati orang yang berlindung kepada kita? 

Apa kau tahu?

Apakah kau mengenal kata ‘buku’? Ya tentu, mengenalnya sejak duduk dibangku. Yang maksud saya disini, cinta itu seperti buku. Saya harus akui bahwa ‘Saya mencintaimu’, saya berpikir keras, bagimana ini? Khayal serta sentimen masih memenuhi jiwa ini. Duhai cinta datanglah,  iringi daku tiada berjeda, seperti kelam tak bererak dengan malam, Seperti terang bererak dengan siang, Seperti irama pada lagu, seperti pantai pada bayu, cinta…Izinkanlah kurengkuh.

Demi atas nama ‘cinta’ saya melirik kata dengan menarik nafas yang pelan, saya curahkan kepedihan yang tidak bisa tolak dan pungkiri. Saya adalah ada dalam tulisan.

Telusur perjalanan hidup dibalik bisu

Kehidupan ia tidak pernah rasakan kenyamanan. Kehidupan ia bagaikan jalan diatas batu kerikir selalu terkikis batu jalanan hingga jiwa terdiam dan membisu lelah dalam kesakitan abadi. Namun hidup terjebak dalam kemalangan bukan membawa tangis, tentu itu tercatat dalam suratan (takdir), walaupun suratan kenyataan seperti dalam dilema tetapi tetap berdiri kokoh bersama kelebihan dan kekuranga.

Tak tahu menuju kemana arah juang atau ujung tombak untuk menusuk yang pasti, jika berjuang tanpa secercah harapan yang harus genggaman ditangan demi lampiaskan kekosongan agar ada nama yang tidak terjangkau menjadi jangkau.

Telusur perjalanan hidup dibalik kata “membisu” ada bayangan secercah harapan bercahaya dibalik tirai, membuka perlahan dengan tarik nafas pelan kemudian menghirup bau keharuman dan sinar dituju padaku. Ya Tentu takdir datang tepat pada waktunya.

Dunia tidak berasa gurih bila hidup tidak beraroma cinta tapi menemukan kekasih yang pas tak selalu mudah, Jangan buru-buru patah arang atau menyalahkan diri sendiri karena romatisme cinta memerlukan upaya untuk menjadi sosok berdaya pikat sang kekasih di seberang sana. Janganlah ragu menaruh hati sebab jauh lebih bernilai dan hati yang berkaya mencintai dirimu. Terjalin membangun hubungan hormonis sampai terbentuknya keluarga kecil yang penuh pesona dan rumah tangga yang kokoh berdiri mendasari hidup apa adanya.

Saya rasakan kebahagiaan cinta, benar-benar pahami arti cinta adalah cintamu dan penjelasan pengertian cinta yang kau ajarkan. Hatiku pun terpikat dengan pengajaran arti cinta demikian perasaanku pun mencintaimu selamanya. 

*)Penulis adalah putra dusun Peteataa tinggal di tepian Saireri.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.